Home Teknologi “Senjata” Licik Apple Merugikan Telegram

“Senjata” Licik Apple Merugikan Telegram

0
Aplikasi pesan instan (instant messaging) Telegram (Adam AY)
Aplikasi pesan instan (instant messaging) (Adam AY)

Apple kembali berulah. Kabar terbaru, Bos Telegram Pavel Durov mengeluhkan tentang “Proses Peninjauan” Apple merugikan Telegram. Pasalnya, update terbaru yang akan datang dari salah satu aplikasi pesan instan terbesar di dunia itu hingga kini tidak direspons oleh Apple.

Hal ini diutarakan kan oleh Founder sekaligus CEO Telegram Durov melalui keterangan resmi via email yang kami terima, 11 Agustus 2022.

Di dalam email, yang mengutip pesan dari Channel Telegram Durov, ia mengatakan, “proses peninjauan” yang dikenakan pada semua aplikasi seluler oleh perusahaan-perusahaan teknologi seperti Apple semata-mata untuk memonopoli industri.

“Saya mencintai pekerjaan saya. Apakah ada yang lebih menarik daripada meningkatkan kualitas cara berkomunikasi ratusan juta orang? Anggota tim kami, termasuk saya sendiri, mungkin merupakan beberapa orang paling beruntung di dunia ini,” ucap Durov.

“Satu-satunya hal yang dapat menyurutkan semangat kami adalah pembatasan yang seringkali kami hadapi saat ingin mendistribusikan versi terbaru dari Telegram, akibat dari ‘proses peninjauan’ yang kurang jelas pada semua aplikasi seluler oleh perusahaan-perusahaan teknologi yang memonopoli industri.”

“Misalnya, update kami yang akan datang – yang akan merevolusi cara orang mengekspresikan diri dalam chat – telah tertahan dalam “proses peninjauan” Apple selama dua minggu, tanpa penjelasan atau umpan balik apa pun yang diberikan oleh Apple.”

Pavel Durov

Menurutnya, apabila Telegram, salah satu dari 10 aplikasi terpopuler sejagat, diperlakukan seperti ini, kita hanya bisa membayangkan kesulitan yang dialami oleh para developer aplikasi yang masih berkembang.

“Hal ini tidak hanya memberatkan hati, tetapi juga menyebabkan kerugian finansial secara langsung kepada ratusan ribu aplikasi seluler secara global,” jelas Durov.

Baca juga: Bagaiman Cara Mengatur Gaji Rp3 Juta?

Kerugian itu bertambah dari pada pajak 30 persen yang diambil Apple dan Google dari pengembang aplikasi seperti Telegram, yang menurut mereka, seharusnya membayar sumber daya yang dibutuhkan untuk meninjau aplikasi.

Padahal, regulator di Uni Eropa (UE) dan di tempat lain perlahan-lahan mulai melihat praktik-praktik kecurangan ini. “Namun, kerusakan ekonomi yang telah ditimbulkan oleh Apple pada industri teknologi tidak akan dapat diurungkan.”

Semakin memanas

Kisruh antara Apple dan telegram memang bukan hal baru. Sebelumnya, Durov mengklaim Apple sengaja membatasi gerak pengembang web di iOS untuk membatasi fitur-fitur aplikasi di web. Hal ini tentu berdampak pada Telegram versi web.

Aplikasi Telegram saat ini sudah tersedia di App Store, meski sebelumnya Telegram telah menghadapi beberapa masalah dengan proses peninjauan Apple di masa lalu sebab saluran publik Telegram tidak memiliki batasan konten.

Untuk melewati beberapa batasan ini, Telegram juga menawarkan versi web lengkap dengan hampir semua fitur yang sama tersedia di versi seluler.

Durov ingin menunjukkan bagaimana banyak pengembang mengeluh bahwa browser Safari telah mematikan web karena keterbatasannya. Ia juga menyinggung artikel yang sempat diterbitkan oleh pengembang Telegram Web pada bulan April dengan daftar 10 masalah terkait Safari versi iOS yang tidak memiliki fitur seperti pemberitahuan push, codec VP8 dan VP9, kecepatan refresh tinggi, dan artefak visual.

Bagi Durov, alasan Apple melumpuhkan aplikasi web memaksa pengguna untuk mengunduh aplikasi dari App Store, sehingga Apple bisa dapat mendapatkan komisi dari pengembang.

Di Indonesia?

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version